Perempuan yang sedang bercerita

Kau selalu menceritakan cerita-cerita tentang kekasihmu padaku. Setiap kali kau bertengkar dengan kekasihmu maka akulah pelarian pertamamu untuk menghapuskan air matamu yang terus menangisinya. Aku tidak mempermasalahkan kau selalu menceritakan muasal pertengkaranmu dengannya. Bagiku kau tidak lebih dari teman yang butuh perhatian khusus dan aku akan terus menganggapmu sebagai satu-satunya teman perempuanku yang selalu ada tempat teruntukmu seorang. Bukan berarti aku mencintaimu, hanya saja aku harus mengakui aku sayang padamu.

Kau juga selalu bercerita padaku, kalau kekasihmu selalu cemburu padaku dan kau malah terheran-heran mendengar kekasihmu mencemburui aku, lelaki yang bisa dikatakan tidak masuk kriteriamu.

Kita berdua bak sepasang kekasih padahal kau memiliki kekasih dan aku juga memiliki kekasih. Kita sama-sama nyaman dan selalu membanggakan satu sama lain. Kita tidak pernah memikirkan untuk saling mencintai. Aku tidak mau menerka-nerka kalau kau menaruh perasaan padaku dan aku pun tidak mau melekatkan perasaanku di hatimu karena aku sadar kita lebih layak menjadi sepasang teman yang saling menyayangi, tidak lebih.

Terakhir kali aku mengusap air matamu dan kau bersandar di bahuku masih bercerita tentang kekasihmu dan pertengkaran-pertengkaran yang kalian ciptakan. Namun, aku menjadi pitam melihat tangismu yang terakhir kalinya kau inginkan aku untuk mengusapkannya di pipimu. Kau menangisi kekasihmu yang selama ini kau sembunyikan dariku tentang perlakuan kasarnya. Kau menyembunyikan keringanan tangannya padamu. Kau sembunyikan padaku seluruh makian yang dituangkannya di relung hatimu. Aku sangat marah dan dan hendak segera kulampiaskan padanya. Aku memang tidak lihai berkelahi tetapi tangismu yang sangat pedih untuk kulihat, ingin rasanya aku berkelahi dengannya. 

Aku teramat heran padamu, mungkin juga kepada perempuan-perempuan lain yang masih memandang cinta dari satu pandangan yang teramat naif kubayangkan. Yang aku tahu jika seorang perempuan telah benar-benar mencintai pasangannya ia selalu rela dan mau memaafkan andaikata telah dikasari, dipukuli, dihina dengan ucapan yang tidak pantas untuk diperdengarkan. Kau terlalu lemah untuk urusan memaafkan seorang lelaki yang kau cintai.

Seharusnya kau sadar jika kekasihmu benar-benar mencintaimu mana mungkin dengan semudahnya melayangkan tangannya ke tubuhmu, menghinamu seenaknya saja. Apapun salah yang telah kau perbuat kau tidak layak mendapatkan perlakuan seperti itu. Kau adalah perempuan dan kau harus tahu, dan kau perlu menyadari bahwa dirimu layak diperlakukan dengan lemah lembut.

Kau bilang dia sangat mencintaimu. Apakah lelaki yang sangat mencintai perempuannya memperlakukan demikian? Kau tidak perlu menjawabnya karena aku tahu jika kau akan tetap terus mencintainya apapun yang akan dilakukannya padamu karena kalau kau sudah mencintai maka sulit bagimu melepaskan.

Cobalah untuk berani melangkah ke depan. Kau bisa mendapatkan yang lebih baik, lebih dari lelakimu yang kau cintai. Memang pada awalnya akan terasa berat dan susah bagimu. Tetapi kalau kau memang siap atau tahan sepanjang hidupmu dan merelakan tubuhmu menjadi pelampiasan amarahnya ketika kau dan dia bertengkar maka perjuangkanlah lelakimu.

Sebagai pelarianmu di saat kau membutuhkan tanganku yang mengusapkan air matamu, harus kuakui kembali kalau kau adalah satu-satunya teman perempuanku yang memiliki satu tempat di hatiku dan itu hanya kau seorang. Aku tidak ingin melihatmu menderita sepanjang hidupmu bersama lelakimu dengan segala perlakuannya terhadapmu. Aku tidak cemburu padanya atau berkeinginan menggantikan posisinya di hatimu. Kau tentu sudah tahu kekasihku adalah perempuan yang teramat menenangkan bagiku dan senyumannya tidak akan bisa kusandingkan dengan senyuman-senyuman perempuan lainnya.  Maka jangan pernah terpikirkan olehmu aku cemburu pada lelakimu.

Akan kuulangi juga sekali lagi padamu dan dengarkanlah, lelaki yang ringan tangan, menghina dan gampang berkata kasar pada perempuannya tidak layak untuk dipertahankan. Sebesar apapun kesalahan yang pernah kau perbuat, kau tidak layak mendapatkannya. Jika kau memaksakan dirimu untuk terus bersama lelakimu akan ada penyesalan-penyesalan yang akan kau tuai dikemudian hari.

Prapat Janji, 25 Maret 2017





 

0 Response to "Perempuan yang sedang bercerita"

Post a Comment