Keraguanku Melewati Hari Bersamamu

Bersamamu melewati hari-hari yang telah kita jalani terkadang timbul keraguan yang bermain-main dalam kegelisahanku. Aku ragu tidak bisa memberikan kebahagian yang selalu kau harapkan hadir bersamaku. Aku ragu kau akan bisa bertahan dalam setiap hari-hariku yang penuh dengan ketidakpastian. Kau memang tidak pernah memintaku menjadi orang kantoran atau memiliki penghasilan tetap. Tetapi aku tahu dalam hati kecil setiap perempuan selalu menginginkan hidup yang penuh kepastian. Aku takkan pernah tersinggung andai kau meremehkan duniaku~tulisan  yang sudah menjadi kegemaran mendarah daging.

Kau memang tidak pernah menyuruhku memilih antara dunia tulis-menulis yang tidak menjanjikan penghasilan pasti,  atau memilih hidup bersamamu seutuhnya tanpa harus menggeluti duniaku. Jika memang benar-benar sudah terlanjur kau inginkan, di antara dua pilihan itu, aku tetap akan memilihmu dan juga tetap menulis. Aku akan tetap menulis ceritaku bersamamu sampai aku lupa cara menuliskan cerita tentangmu.

Aku tidak bisa memberikan kepastian kalau kita terus bertahan sampai di ujung hayat kita, akan menikmati kemewahan dan hidup serba ada. Aku hanya bisa memastikan padamu kalau engkau  akan selalu kutuliskan dalam hari-hariku yang sangat menyenangkan dan takkan ingin kulupakan.

Jangan marah bila aku meragukanmu, raguku bukan karena aku meragukan cintamu. Aku yakin dengan cintamu sayang. Aku hanya terlampau takut dan resah kalau hari-harimu tidak seindah yang kau bayangkan. Berjanjilah padaku kau akan terus menyayangiku walau kehidupan kita nantinya tidak bisa mencukupi kemewahan-kemewahan yang selalu diinginkan setiap perempuan. Aku masih tetap meyakini kau pasti ingin hidup serba bermewah-mewahan karena kau juga makhluk bernama perempuan yang suka dengan kemewahan.

Walau begitu bukan aku tidak punya keinginan memberikan kehidupan bergelimang kemewahan padamu. Aku selalu memikirkan perihal itu untukmu. Siapa yang tidak ingin melihat orang yang dicintainya berpenampilan mewah. Aku menginginkannya, tetapi kau harus janji jika nanti hidup kita berkecukupan dan bergelimang kemewahan kau harus tetap ingat, tidak ada yang lebih berharga dari semua itu selain kasih sayang yang kau berikan padaku juga anak-anak kita nantinya. 

Aku tahu sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memperdebatkan keraguanku melewati hari-hari bersamamu. Lima tahun lebih sudah, kita melewati hari-hari bersama, kau tidak pernah memintaku memberimu yang di luar kemampuanku. Kau pun tidak pernah menyuruhku menjadi orang kantoran yang pergi pagi pulang petang. Kau hanya menyuruhku mulai memikirkan agar bisa memberimu ketenangan melewati hari-hari yang akan kita lalui nantinya tanpa kesulitan untuk bertahan hidup.

Aku sangat bahagia kau bisa memaklumiku yang hidup serba sederhana. Oh ya, aku juga akan berterus terang padamu, kalalu nanti kita hidup berkecukupan, caraku menjalani hidup bersamamu tidak akan berubah. Aku bahagia dan menemukan ketenangan menjalani hidup dan hari-hari bersamamu dengan caraku yang serba sederhana. Aku ingin terus menikmati hidup dengan cara sesederhana. Kita makan nasi, sayur bayam, kangkung, kubis, terong, sawi, lauknya tahu dan tempe atau ikan sungai. Sudah cukup rasanya menikmati menu-menu yang kau hidangkan.

Kau pernah bilang tidak mahir memasak bukan? Tenang saja sayang, kau jangan khawatir karena aku akan tetap menikmati masakan yang kau sajikan padaku. Asal menunya ada nasi, sayur, dan tahu atau tempe. Aku sudah sangat menikmati menu seperti itu, apalagi kau yang memasakkannya untukku. Rasanya kau pasti bisa memasakkannya untukku.

Aku ingin kau terus menyayangiku sampai aku memberikan padamu. Ya, kemewahan yang diimpikan setiap perempuan. Kau juga harus tetap selalu ingat bahwa aku lebih menikmati hidup dengan cara sederhana menikmati masakan yang kau buat sendiri. Sampai detik ini aku terus memikirkan dan berusaha memberikan kemewahan padamu. Keraguanku padamu masih belum bisa kulenyapkan karena kau adalah perempuan dan perempuan selalu berkaitan dengan kemewahan. Aku tidak akan memaksamu untuk hidup dengan caraku karena itu aku akan selalu berusaha memberikan apa yang belum bisa kuberikan padamu.

Maafkan aku, untuk keraguan yang selama ini kupendam padamu. 
Prapat Janji, 17 Maret 2017

  










0 Response to "Keraguanku Melewati Hari Bersamamu"

Post a Comment