Puisi adalah ungkapan hati yang dicurahkan dalam bentuk tulisan. Puisi selalu bercerita tentang pengalaman batin seseorang yang membuatnya (puisi). Biasanya orang yang membuat puisi ada tiga macam kategorinya. Pertama untuk dikonsumsi pribadi, kedua untuk diberikan pada orang terkasih, ketiga untuk dimuat di media massa terus di pajang di facebook, twitter, google+, biar ada yang bilang "selamat ya" atau "mantap ya". Tetapi ada jugak yang dipajang tetapi pas ada yang ngucapin selamat ya atau mantap ya nggak mau meladeninya. Haahaha. Mungkin kategori ini adalah kategori pengerisme yang mana sedikit aliran yang macam begini.
Kali ini saya akan mengulas tips mengenai puisi agar dimuat di media massa alias koran alias media cetak. Jangan khawatir, teruskan membaca tips ini jangan setengah-setengah karena biasanya yang setengah-setangah nantinya kentang (kenak tanggung).Alangkah baiknya kenak semua. Langsung saja ke TKP.
1. Sediakan kertas kosong beserta pulpen atau pensil plus penghapus.
2. Jangan banyak tanya "kok mesti kertas kosong sama pulpen" kenapa nggak di depan laptop saja.
3. Begitu kertas dan pulpen sudah di depan mata segera pelototin terus menerus.
4. Jika sudah ada inspirasi atau gejolak di hati segera tuliskan.
5. Jangan panjang-panjang, cukup satu halaman polio (hahaha) becanda.
6. Mulailah menulis puisi antara 3-25 baris. Puisi yang panjang-panjang menurut pengalaman saya terlalu bertele-tele bin lebay bin alay. Lagipula sadar diri dan sadar anak bangsa tidak suka membaca apalagi bertele-tele. Langsung saja tulis dengan kata-kata sederhana tetapi bukan kata-kata ungkapan biasa.
7. Jika puisi sudah dibuat, coba baca kembali. Baru mulailah diketik di depan laptop/komputer.
8. Nggak usah beli amplop dan prangko, karena zaman sekarang sudah menggunakan email (elektronik mail/surat eletronik)
9. Cari alamat email media massa yang dituju. Bila salah alamat jangan harap bisa dimuat walaupun puisinya sebagus karya Abd. Rahman M (hahaha ini cerita bohong). Kalau nggak nemu juga bisa sambil nyayi-nyanyi alamat palsu yang dinyanyikan ayu yang katanya ting-ting itu.
10. Setelah alamat emailnya sudah tahu/ketemu, segera kirimkan dengan melampirkan puisi Anda di file Attachment (lampiran dan formatkan rtf sebelumnya).
11. Subjek harus jelas, misal tulis saja : Puisi
12. Ingat puisinya jangan sebijik karena kalau sebijik itu namanya penger. Usahakan 4-5 atau kalau perlu sampai 100 puisi sekali kirim. Dijamin Anda akan berhenti semangatnya menulis puisi. Semaster-masternya orang yang suka nulis puisi belum ada yang sanggup bikin segitu sekali kirim.
13. Tahu diri jika puisi Anda belum dimuat. Berarti puisi Anda terlalu bagus untuk dimuat di media massa (koran) tersebut.
14. Jangan berkecil hati karena banyak puisi nggak bagus bisa dimuat di media massa (koran).
15. Terus perbaiki kualitas menulis puisi Anda, kalau sudah bagus tetapi nggak dimuat-muat juga, cobalah untuk memperjelek puisi Anda, jangan terlalu bagus dibuat.
16. Tidak ada yang tidak bisa menulis puisi, yang membedakannya adalah tentang ketekunan seseorang dalam mendalami suatu hal. Banyak penulis puisi yang mula-mula bersemangat dan gencar-gencarnya mengirim ke media tetapi berhenti/ menyerah karena nggak dimuat-muat.
17. Ingat menjadi penulis puisi tidak akan bisa menjadi kaya.
18. Kalau mau kaya tanam sawit banyak-banyak atau tanam pohon pala, pohon jati.
Semoga bermanfaat. Salam super ala abede rahman. Aliran pengerisme. Hahahaha.
legend/11.09
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSangat membantu.
ReplyDeleteTapi gk tau kenapa aku ktawa2 terus bacanya