Melewati
hari-hari bersama orang terkasih, mungkin kepada mereka yang hari-harinya
dipenuhi kasih dan sayang takkan pernah sedetikpun berniat menukarkannya.
Setiap orang selalu mendambakan menikmati sisa-sisa hidup bersama orang
terkasih, tanpa terkecuali. Tetapi selalu ada luka yang tanpa sengaja digores
dalam catatan-catatan hidup seseorang.
Melewati
hari-hari bersamamu perempuan manis yang kurindukan di hari nanti, esok, dan
tak pernah terpikir menukar kasihku yang paling kasih di antara manisnya
wajah-wajah gadis-gadis lainnya. Kau tahu, semenjak aku bercerita tentang luka,
pedihnya pengkhianatan, yang aku pun tak tahu siapa yang menabur luka itu
sebenarnya. Aku, kau dia, atau mereka.
Semudah-mudahnya
lelaki mencemburui wanita, tidakkan ada yang lebih cemburu daripada makhluk ciptaan
Tuhan bernama perempuan. Perempuan tampak lemah, tetapi di balik kelemahannya
itulah ia memiliki kekuatan untuk menaklukkanmu dan tanpa disadari kau telah
ditaklukkannya.
Urungkanlah menceritakan
perempuan lain ketika dirimu sedang bersamanya, karena jika kau membuka halaman
pertama di lembaran yang sudah kau tutup, akan selalu ada halaman-halaman selanjutnya
yang harus kau buka.
Kekasihku yang
ceria, berwajah manis, nan cantik. Kau tiada mahir menyembunyikan cemburu dan
terus terluka walau aku tak pernah ingin melukaimu. Bersama perempuan lain di
halaman pertama tepat di baris pertama ialah sejarah yang telah tertutup rapat.
Kadang kupandangi jarum jam yang terus berdetak dan waktu tetap berjalan, ia
takkan pernah mengulang kembali ke masa-masa sebelumnya.
Sepertinya
beberapa di antara kita, mungkin juga diriku adalah lelaki yang paling beruntung.
Melihat seorang perempuan termanis di halaman paling akhir beruarai air mata
ketika halaman pertama~katakanlah satu hati yang pernah terpatri di keheningan
cinta di masanya.
Tahukah kau
setiap lelaki tidak pernah membayangkan lukamu dengan cerita-ceritanya bersama
perempuan sebelum engkau di sampingnya. Jangan pernah menyalahkan lelakimu yang
tampak bersemangat menceritakan masa-masa indah di halaman pertamanya karena
mereka memang tidak pernah tahu ada kecemburuan yang terus terparkir di matamu
sedangkan hatimu terus menerus memberontak membandingkan yang tak perlu
dipertentangkan. Setiap tempat ada nama dan kisahnya masing-masing. Tak perlu
risau kisahmu tak semenarik kisah masa lalunya karena ketika terus-menerus kau mendengarkan
lantas membayangkan masa lalunya sama saja kau mengasah pisau yang telah tumpul
menjadi tajam perlahan kau goreskan di nadimu. Akan ada darah mengalir dan
perih yang kau goreskan sendiri luka itu.
Lihat ini adalah
halaman terakhir dengan buku yang berbeda. Berhentilah membuka halaman yang kau
sendiri tidak akan pernah hendak ingin membacanya. Mendengarkan hari bersamanya,
sama saja kau membuka kepingan hati yang telah benar-benar tak ingin
kuceritakan kembali. Biarlah ia di masanya karena masa ini adalah masa kita
bersama.
Kegemaranmu menatap
keindahan langit malam, bulan seluruh badan dan mencari-cari bintang yang
paling besar. Aku tak pernah meyakini kau adalah bintang yang paling besar
tetapi kuyakini bintang yang paling terang hanya satu ada di lubuk hati ini
mylovely.
11 Maret 2017
0 Response to "Hari Bersamanya"
Post a Comment