Bunga-bunga yang Berguguran

Kadang tidak pernah sama sekali terpikirkan bagimu, bagiku, atau mungkin bagi kita, di mana letak cinta yang sebenar-benarnya cinta. Aku bukanlah orang yang masih sedang mencari cinta karena kalbuku selalu berbisik lirih bahwa cinta tidak perlu dicari, apalagi mengejarnya. Kita hanya dituntut untuk memahami kedatangannya agar ia terus bertahan selama-lamanya. Banyak kepedihan yang kulihat dari sepasang kekasih yang telah benar-benar diikat pada ikatan paling kasih, dan berujung kepada kesemuan belaka.

Andai jalinan asmara yang kau ukir bukan karena kasih lantas mengapa harus melanjutkan ke jenjang yang paling sakral. Apakah semasa merajut benih-benih kasih tidak pernah terpikirkan untuk mengenal secara utuh lelaki atau perempuanmu. Untuk itu kuharap kau kembali mempertimbangkan bila hendak menjadikannya seseorang ibu dari anak-anakmu kelak dan kuharap dia juga bisa memahami pilihannya jika dia menjadikanmu imamnya kelak. Aku bukan hendak mempermasalahkan hubungan yang telah kau jalin bersamanya atau bermain-main di pikiranmu karena aku sama sekali tidak ada kepentingan dengan cerita-ceritamu.

Coba kau pikirkan kembali betapa banyak hubungan yang telah diikat pada ikatan yang paling suci berujung dengan perpisahan. Lebih baik berpisah ketika kau masih belum diikat pada ikatan yang paling suci daripada kau berpisah ketika kau sudah menikah. Memang tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, tetapi bukankah kita diberi akal dan diberi pikiran yang paling sempurna oleh sang maha kuasa daripada makhluk hasil ciptaan-Nya yang lain. Maka berpikirlah sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

Kalau kau telah benar-benar siap dengan segala keputusan yang kau ambil, kau juga harus siap jika ibu dari anak-anakmu nantinya tetap tidak bisa mengendalikan amarahnya ketika kau dan dia sedang ada perselisihan atau dia tetap terus ingin menjadi pemenang dalam segala hal dalam setiap diskusimu dengannya. Telah menjadi tugasmu untuk membimbingnya tetapi jika kau sudah mengenali pasanganmu sebelum kau ikat pada ikatan paling suci dan memang sukar untuk mengubah sifatnya, lalu kau tetap menginginkannya menjadi ibu dari anak-anakmu sepantasanyalah kau tetap mencintainya. Bukan mempermasalahkan yang kau sendiri telah mengetahui sebelum kau menikahinya. Itu hanya satu contoh kecil dari berbagai hal yang akan kau temukan bersamanya. Kau harus paham dan tidak perlu kau besar-besarkan sebagai alasanmu untuk mengusaikan jalinan cintamu padanya. Jika kau mengusaikannya sama saja kau dengan mereka-mereka yang terlalu cepat mengambil keputusan yang tidak tepat dan merendahkan ikatan sakral itu.

Kepada perempuan di manapun kau berada, sebaiknya kau harus memikirkan secara akal sehatmu dan singkirkan sejenak perasaanmu. Mari kita bermain logika sebentar, aku tahu kau sangat menyayangi kekasihmu dan sangat mencintainya apapun yang telah ia perlakukan padamu, walau ia suka memarahimu walau kau tidak ada melakukan kesalahan, dia masih mau bermabuk-mabukan, dia suka berkata kasar padamu, dia masih suka memainkan perasaanmu dengan menebar kasih pada perempuan selain dirimu, dan dia masih terlalu sulit mengakui kesalahannya padamu. Apakah kau tetap menginginkan kekasihmu menjadi ayah dari anak-anakmu kelak? Jika kekasihmu mau berubah untukmu dan memang ia telah menjadi lebih baik dari yang kau kenal sebelumnya, maka pantaslah ia kau jadikan imammu.

Tetapi, kau juga harus tahu sulit mengubah kebiasaan yang terus-menerus selalu dilakukan oleh seseorang, untuk itu cobalah pikirkan kembali agar kau tidak menyesal di kemudian hari dengan suka mengeluh dan melempar segala kesalahan, jikalau tuhan tidak adil padamu.

Andai kau tetap ingin menjadikan kekasihmu sebagai ayah dari anak-anakmu kelak, kumohon agar kau lebih mengerti bahwa pernikahan itu sangatlah sakral, maka pertahankanlah karena kau telah memilihnya padahal kau sudah mengetahui pilihanmu terlalu banyak membawa resiko. Pernikahan bagai bunga-bunga yang bermekaran, lambat laun bunga-bunga itu berguguran, dan yang bisa terus bertahan dialah yang sesungguhnya mengerti bahwa pernikahan teramat suci dan sangat hina diakhiri dengan perpisahan di saat kau dan dia telah lama saling mengenal sebelum memutuskan membangun sebuah keluarga.

Prapat Janji, 1 April 2017

0 Response to "Bunga-bunga yang Berguguran"

Post a Comment