Jalan Pulang
Jalan Pulang
lembar kedua di buku catatan harianmu
aku lihat namaku tertulis
jalan pulang karam di ujung temu
kasih yang kita lumat bersama senja dan segaris
matahari padam
jalan pulang yang telah kau susun sepetak jalan
setapak rumah kecil runtuh
desing ombak nyanyian anak pilu
mengiring kepulanganmu
sebingkis pelangi gugur mengamarkan pilu
:selamat jalan
2015
Sawah
nyala matahari masih ragu menebar senyum
pepohonan bersorai membuka pagi
di petak jalan setapak sawah bungkuk
kaki-kaki pak tani gontai
diseruputnya secangkir teh hangat di gubuk tua
keringatnya bercucur
padahal pagi masih sedingin air basuhan wudhu
keningnya mengernyit pilu
batang tubuh padi mengalir darah
petang nanti pak tani memikul letih membuncah pilu
padi-padinya dibajak
lintah-lintah kering menyungging menagih janji
hitam di atas putih disaksikan garuda yang diam
2015
Kisah
na, jemarimu melingkar wajah kelam
kau masih ingat sepasang merpati di rumah kosong
saling mematuk dan berkejar-kejaran
anak-anak masih sigap bermain layang-layang
di rumah kosong yang sering kita datangi
beramai-ramai di masa itu
na, senyumanmu tak lagi kujumpai
tanyaku memikul beban tentang rasa
yang belum sempat kutembang padamu
kulihat perutmu sudah buncit
matamu dewasa
na, petang ini aku masih sendiri memandu kenang
kiranya engkau tahu aku masih lumpuh
membaca surat dari ibumu
terlahir tanpa memilin kasih
2015
Nb: Pernah dipublikasikan di Pikiran Rakyat 15 November 2015
0 Response to "Jalan Pulang"
Post a Comment