Kemesraan yang Semu

Aku tidak pernah sedikitpun memiliki rasa cemburu atau iri padamu yang selalu terlihat dan gemar memajang nuansa romatismu dengan kekasihmu yang memenuhi beranda media sosialku. Foto berduamu di pantai, di Mall, di pinggiran kota atau menikmati pelukan-pelukanmu dan pelukannyadi antara senja di pinggiran kota.

Mungkin kau tidak akan sepenuhnya memercayaiku jika aku tidak cemburu olehmu teman. Tetapi kau sudah tentu meyakini bahwa aku dan kau tidaklah memiliki temali benih cinta. Maka dari itu aku pastikan tidak mungkin aku mencemburui atau iri dengan kemesraan dan caramu menunjukkan sisi kemesraan dan kasmaranmu bersama kekasihmu. Lain ceritanya bila kau adalah mantan kekasihku. Mungkin rasa cemburuku sudah pasti ada, tapi itupun jika aku masih menyimpan rasa cinta untukmu.

Setiap kali kulihat beranda media sosialku penuh dengan wajahmu dan wajah kekasihmu. Sungguh kau sangat menikmati hari-harimu yang dipenuhi oleh rasanya getaran jatuh cinta pada kekasihmu. Sangat menyenangkan bukan? Aku pun sama sepertimu di masa-masa jatuh cinta di waktu dulu bersama orang yang sangat kusayangi. Setiap kali kencan bersamanya maka di saat itu juga akan dengan mudahnya kau temukan momen kebersamaanku dengan kekasihku. Serasa dunia ini hanya akulah yang terhebat dan kekasihku yang terbaik di antara perempuan-perempuan lainnya.

Perlahan aku tersadar bahwa tidak ada gunanya menciptakan kemesraan nan semu. Tiada gunanya bagiku terlihat mesra dan romatis di mata orang lain. Sayang maafkan aku yang tak lagi membagikan momen mesra kita kepada mereka. Aku tidak mau berlama-lama membohongimu dengan cara demikian. Biarlah teduhnya cintamu pada hatiku, hanya kita dua saja yang merasakannya. Tidak perlu orang lain tahu bahwa kita saling mencintai.      

Teman, ketahuilah tiada yang salah dengan rasa cintamu padanya. Namun kau harus tahu, kekasih yang kau cintai apakah ia sungguh amat mencintaimu? Jika kau tidak benar-benar yakin seseorang yang kau cintai dan kau sudah gemar mengumbar-umbar dan membagikan momen kemesraanmu dengan kekasihmu teramat naif. Jika nanti terjadi pertengkaran-pertengkaran yang hebat kau bisa saja tetap bertahan dengan rasa cintamu. Kekasihmu tentu saja akan dengan mudah mencampakkanmu jika ia sudah bosan. Sebosan-bosannya lelaki ia tidak akan meninggalkanmu jika ia benar-benar mencintaimu. Rasa bosan itu akan mudah dikalahkan oleh cintanya padamu.

Untuk itu kuharap jika di suatu masa nanti kau kembali jatuh cinta dan menemukan seseorang yang layak untuk kau percayakan hatimu di hatinya kau tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tidak perlu kau sering mengumbar-umbar kemesraanmu dengan kekasihmu dan diperlihakan pada teman-temanmu. Andai kata kau dan dia memang benar-benar saling mencintai aku tidak melarangmu membagikan momen-momen kebersamaanmu nan mesra. Aku tidak keberatan beranda media sosialku dipenuhi oleh foto-fotomu bersama kekasihmu. Hanya saja kau harus mencoba memahami pantaskah kebersamaan dan kemesraan itu kau perlihatkan pada semua orang? Kuharap kau tetap bersamanya karena jika nanti kau tak lagi bersama kekasihmu kau juga yang akan repot menata hatimu yang penuh dengan kesemuan.

Prapat Janji, 11 Mei 2018

0 Response to "Kemesraan yang Semu"

Post a Comment