Puisi ini sangatlah sederhana dari ungkapan hati mengenang kapal zahro express yang terbakar di saat mengarungi lautan. Mengingatkan kepada kita bahwa segala sesuatu bila sudah memang kehendak yang maha kuasa maka akan terjadi. Jangan saling menyalahkan tetapi bertanyalah dalam hati sendiri mengapa kita saling melempar kesalahan.
Pagi yang kita lihat adalah senja bagi mereka yang berpulang dan semoga segala sesuatu yang telah terjadi adalah tempat terbaik bagi mereka di sisinya (yang maha kuasa)
KAPAL ZAHRO EXPRESS #1
Satu Januari dua ribu tujuh belas
berlayar dari Jakarta menuju pulau Tidung
menikmati indahnya ciptaan ilahi
di lautan yang bergulung kemegahan
Prapat Janji, 2017
KAPAL ZAHRO EXPRESS #2
Mereka menerka-nerka yang belum pasti
nakhoda kapal yang mereka bilang pecundang
padahal ia bukan menyelamatkan diri sendiri
Prapat Janji, 2017
KAPAL ZAHRO EXPRESS #3
Mengapa anak-anak negeri ini
mahir mencari-cari kesalahan
bila musibah menghampiri
mengapa pula gemar memaki
Prapat Janji, 2017
KAPAL ZAHRO EXPRESS #4
Kapan kita mau berdiri membawa nurani
bukan berdiam hati ketika aman terkendali
setelah ada musibah, baru mencari sesal
menghakimi seenak hati
tunjuk hidung ke sana ke mari
Prapat Janji, 2017
Nb: Tulisan Abd Rahman/Legend dan pernah dipublikasi di Harian Analisa 11 Januari 2017
Sumber Gambar Pixabay (Terimakasih Pixabay)
0 Response to "Mengenang Kapal Zahro Express"
Post a Comment