Kita adalah dua lelaki yang saling gemar bercerita, bedanya kau selalu menceritakan tentang kehebatanmu memikat dan menaklukkan hati perempuan-perempuan sedangkan aku adalah bagian yang selalu kau mintai tanggapan dan saran tentang cara-cara hebatmu memimpin permainan yang belum kau akhiri. Aku tidak heran dengan kehebatanmu memikat dan menaklukkan hati perempuan karena memang sudah ditakdirkan kebanyakan para perempuan mudah terlena oleh ucapan-ucapan manis yang keluar dari mulut lelaki.
Tidak ada sama sekali rasa jenuh dan bosan yang menggumpal di telingaku mendengar cerita-ceritamu teman, hanya saja sekarang aku tak lagi berkeinginan untuk mengetahui perempuan mana saja yang telah berhasil kau taklukkan hatinya. Kemarin, kau pernah bilang padaku untuk berhenti mempermainkan hati perempuan dengan kata lain kau ingin berniat menyudahi petualanganmu dari satu perempuan ke perempuan lainnya atau bisa dikatakan kau malah tidak pernah betah dengan satu pasanganmu.
Seperti biasa di sela-sela ceritamu, aku menikmati susu hangat yang terhidang di meja sambil tersenyum lebar memerhatikanmu yang sedang gelisah tak seperti biasanya yang kukenal. Semoga kau masih ingat teman, pernah suatu ketika aku mengatakan padamu kalau lelaki tidak akan pernah berhenti pada satu perempuan hingga ia menemukan dan mendapatkan seorang yang benar-benar dicintainya. Lalu kau acuh tak acuh mendengarkan perkataanku di masa kemarin ketika kau masih belum menemukan seorang yang mampu mengubahmu teman.
Sekarang kau telah membuktikan sendiri ucapanku bukan? Kejarlah dan dapatkan cintanya teman. Sebagai temanmu aku akan terus mendukungmu terlebih untuk kebaikanmu kelak. Kau bilang ingin berhenti mempermainkan hati perempuan dan kuyakini dari ceritamu di pertemuan kali ini dan gelisahmu yang tidak pernah kulihat sebelumnya ada padamu menunjukkan kau memang benar-benar ingin berubah teman.
Tetapi kau harus mengerti dan paham teman, jika nanti perempuan yang kau cintai tidak memiliki rasa cinta yang sama sepertimu. Kau tidak usah terlalu kecewa, marah, benci, atau menyumpahinya. Kau harus bisa tenang dan maklum padanya jika ia tidak menginginkanmu menjadi pasangannya. Kau harus ingat perlakuanmu terhadap perempuan-perempuan yang telah pernah kau taklukkan hatinya dan kau pula yang telah mematahkan hati mereka di kala bunga-bunga cinta sedang bermekaran.
Aku mendoakanmu semoga kau bisa mendapatkan cintanya dan aku juga menunggu kau dan dia duduk bersama-sama denganku dan kekasihku di sini, tempat yang selalu kita singgahi. Aku pun ingin mengenalkanmu dengan kekasihku.
Teman, aku mengingatkan padamu, untuk tidak terlalu kecewa dan hilang kendali bila apa yang kau dan aku harapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kau pernah dan selalu bersandiwara dengan berpura-pura mencintai perempuan-perempuanmu bukan?
Prapat Janji, 06 Mei 2017
0 Response to "Jangan Terlalu Kecewa"
Post a Comment